Press "Enter" to skip to content

Arsitek Paroki Kumba Modern Diangkat Menjadi Pastor Paroki Katedral Ruteng

Penulis : Jimmy Carvallo | Redaktur Portal Parokikumba.org

KAMIS, 9 JANUARI 2025, PUKUL 08.00 PAGI. Aula Yohanes Salib di Rumah Retret Maria Bunda Karmel, Wae Lengkas, Ruteng, dipenuhi ratusan peserta yang mengikuti Sidang Pastoral Post Natal, Tahun Pastoral 2025 “Ekaristi Transformatif”. Pada hari terakhir sidang tersebut, setelah dibuka dengan Embun Pagi dan Hightlight yang membawa peserta sejenak “mengosongkan diri” dan merasakan sentuhan Kasih Sang Pencipta, pemandu acara lalu menyapa dan mempersilahkan sejumlah imam mengambil tempat duduk di meja panjang yang diperuntukan bagi para narasumber.

Sesi Info dan Arahan Kuria Keuskupan Ruteng pun dimulai. Dipandu Ketua Komisi Keluarga, RD Blasius Harmin, acara itu menghadirkan Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar (kini Vikjen Baru dijabat oleh RP Sebastian Hobahana, SVD), Sekretaris Jenderal (Sekjen) RD Rikardus Jehaut, Ketua Yasukma sekaligus Ketua Komisi Pendidikan, RD Josaphat Patrik Dharsam Guru dan Ekonom Keuskupan, RD Aloysius Johnson. Dalam tradisi Sidang Pastoral, sesi ini yang juga sering menjadi atensi semua peserta karena diumumkannya mutasi para imam dan penugasan non-parokial.

Vikjen, RD Alfons pun membacakan informasi mengenai para imam keuskupan yang berpindah tugas untuk penugasan baru. Sejenak ruang sidang menjadi hening, tak ada yang bersuara, bahkan berbisik pun tidak. Semua mata terarah ke RD Alfons. Ia mulai membacakan mutasi imam diosesan Keuskupan Ruteng. “Pertama, nama imam, RD Antonius Ryanto Latu Batara, dari Pastor Paroki Kumba menjadi Pastor Paroki Katedral, mulai tanggal 15 Januari 2025. Kedua, nama imam, RD Kornelis Hardin, dari Ketua Yasukma Manggarai Barat menjadi Pastor Paroki Kumba, mulai 15 Januari 2025.”

Sidang Pastoral Post Natal Tahun Pastoral 2025 "Ekaristi Transformatif" pada hari ke-4 pelaksanaannya, Kamis, 9 Januari 2025 di Aula Yohanes Salib, Rumah Retret Maria Bunda Karmel, Wae Lengkas Ruteng. Nampak saat sesi Info dan Arahan Kuria Keuskupan Ruteng, di mana Vikjen, RD Alfons Segar membacakan informasi mutasi imam dan penugasan non-parokial di Keuskupan Ruteng. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Di akhir pembacaan surat bernomor : 001/II.1.3/I/2025 yang ditandatangani oleh Sekjen Keuskupan Ruteng, RD Rikardus Jehaut tentang mutasi sejumlah imam, baik Romo Diosesan Keuskupan Ruteng, imam tarekat SVD dan penugasan baru non-parokial, ruang sidang yang sedari tadi lengang langsung berubah oleh bergemuruh tepukan tangan peserta. Wajah-wajah gembira juga nampak pada sejumlah imam yang mendapatkan tugas pelayanan baru, di antaranya, RD Benediktus Ardi Obot sebagai Moderaor WKRI, RD Fransiskus Sawan yang diangkat menjadi Moderator PMKRI dan Koordinator Tim Pendamping Imam Balita.

***

SENIN, 13 JANUARI 2025, PUKUL 15.30 PETANG. Ruangan Pertemuan Paroki Santu Mikael Kumba yang letaknya bersebelahan dengan Sekretariat, tempat para pegawai paroki sehari-hari bekerja melayani segala urusan umat, menjadi saksi bisu, episode “rapat terakhir” antara Pastor Paroki, Vikaris Parokial (Pastor Rekan) dengan para Ketua Pelaksana DPP dan DKP. Rapat yang dihadiri lengkap Dewan Inti Gereja ini, membahas agenda persiapan serah terima Pastor Paroki dan penerimaan Pastor Paroki baru, merumuskan bersama Kebijakan Pastoral 2025 dan Laporan Keuangan Tahun Buku 2024. Hampir 3 jam rapat berjalan dalam suasana akrab penuh persaudaraan, sesekali diselingi canda tawa lepas sambil menyeruput kopi dan makanan ringan yang disediakan Tanta Flori dan Tanta Melti, dua karyawan yang sejak lama setia dan ulet menangani (dapur) rumah tangga paroki.

Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Antonius Ryanto Latu Batara, disapa Romo Andi, yang kini mendapat penugasan baru sebagai Pastor Paroki Katedral Ruteng saat memberikan Ekaristi pada Misa Komuni Pertama bagi anak-anak SD dalam wilayah Paroki Kumba tahun 2024 lalu. Tahun ini, Keuskupan Ruteng mencanangkan sebagai Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Di akhir rapat, Ketua Pelaksana I DPP, Florianus Mentot mempersilahkan RD Andi Latu menyampaikan semacam ucapan penutup sebelum pertemuan ini diakhiri. Lebih dari 5 menit, ruangan pertemuan tetiba menjadi sepi, seakan tak ada orang. RD Andi berusaha menahan perasaannya. Matanya berkaca-kaca. Air matanya jatuh. Empat Ketua Pelaksana DPP dan 3 lainnya, yakni Ketua Pelaksana DKP. Ferdinandus Jebarut didampingi 2 anggota lainnya termasuk Sekretaris DPP, Valentinus Gara serempak tertunduk, terhanyut perasaan masing-masing.

Saya pun ikut menunduk, menunggu apa yang hendak dikatakan oleh Pastor Paroki ke-14 di Paroki Kumba pada momen yang khusus ini. Sebagai pewarta media Gereja, bagi saya, ini bagian penting, cerita istimewa yang layak diwartakan. Ada rasa penasaran, apa yang hendak disampaikan kepada “orang-orang dekatnya” yang keseharian selalu berinteraksi dalam tugas dan jabatan “ring satu”.

Sebelumnya, saat membuka pertemuan, Flori Mentot mengungkapkan keterkejutannya saat mendengar berita penugasan baru RD Andi menjadi Pastor Paroki Katedral. “Romo di Paroki Kumba bersama kami baru dua tahun setengah, yang seharusnya belum saatnya untuk tugas baru. Namun, kami percaya, bahwa penugasan baru ini menjadi kebutuhan akan kehadiran seorang gembala paroki di Paroki Katedral. Kami selalu mengenang berbagai karya yang sudah dibuat di Paroki Kumba dan mendoakan semoga di Paroki Katedral, Romo terus berkarya dengan penuh semangat seperti dirasakan umat di Paroki Kumba.”

RD Andi Latu Batara saat mempersembahkan Perayaan Ekaristi dalam rangka Pelantikan Pengurus Orang Muda Katolik (OMK) di KBG Santu Eduardus Wilayah Gunung Golgota tahun 2024 lalu. ia berpesan agar kaum muda terus membangun semangat persaudaraan dalam berbagai karya baik untuk masa depan Gereja, nusa dan bangsa. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

“Terima kasih untuk semua bentuk kerja sama yang baik dan kebersamaan dalam membangun Paroki Kumba selama kurun waktu dua tahun lebih ini. Kita melanjutkan apa yang sudah baik dibangun oleh pastor-pastor paroki sebelumnya, di tangga ke-14 ini, sebagai Pastor Paroki ke-14 Paroki Kumba fondasi yang kita bangun bersama sudah semakin lebih kuat. Paroki Kumba menjadi Rumah Bersama dan rumah belajar untuk banyak hal,” ujar RD Andi.

***

RD Andi Latu Batara lahir di Ruteng pada 8 Juni 1973. Di usianya yang ke-51 tahun, meski fisiknya kadang nampak ‘meragukan’ ia ternyata semakin produktif, tidak bisa tinggal diam dan banyak melakukan terobosan program yang kadang dianggap “gila” karena membutuhkan nyali dan kalkulasi (hitung-hitungan) yang bukan tanpa resiko. Namun, baginya, bagaimana menjadikan Paroki Santu Mikael Kumba sebagai “Paroki Modern” di Keuskupan Ruteng layak diapresiasi dan diacungkan jempol. Ia menata Paroki Kumba dengan hati, ada yang ingin digapai di ujung impiannya, yakni Paroki Kumba menjadi semacam “paroki rujukan” sehingga tagline yang dibuatnya, yakni “Paroki Kumba Rumah Kita Bersama” semakin chemistry dengan umat.

Pada 29 Juni 2022 ia mulai menjadi Pastor Paroki Kumba. Imam yang dikenal low-profile, berpenampilan sederhana, sangat teliti dan “tidak pernah tinggal diam” ini menata berbagai kegiatan dan pastoral bersama DPP dan DKP dengan cara baru. Sejak menjadi gembala di paroki yang memiliki 3,083 kepala keluarga (KK), 25 Wilayah dan 93 KBG tersebut, komitmen kegembalaannya jelas, tak terlihat samar-samar : membangun umat di KBG-KBG tak hanya secara spiritual (rohani) tapi holistik.

Semua aspek kehidupan umat coba disentuhnya, termasuk pembangunan ekonomi keluarga tak mampu, merangkul kaum marginal seperti difabel, lansia, yatim-piatu, warga binaan di rutan dan lainnya. Ia mencoba membumikan Tuhan yang berbelaskasih melalui terobosan aksi-aksi nyata pada “orang-orang kecil” dengan spirit motto kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Jakarta pekan pertama September 2024, yaitu Iman, Persaudaraan dan Bela Rasa.

Sebagai “orang media” yang mengikuti dinamika karya pastoralnya dari dekat, RD Andi Latu tak pernah lelah menggerakkan Dewan Paroki Kumba untuk melayani umat dengan pengabdian tulus dan cinta kasih yang tanpa pamrih. Sebagai imam berpengalaman memimpin paroki-paroki, ia tahu betul, tidak mudah membuat perubahan (perbaikan) tata kelola paroki berikut membangun dan melaksanakan berbagai karya dan program pastoral dalam semangat kolektif-kolegia, berjalan bersama untuk menyelaraskan dan menyukseskan program Keuskupan Ruteng yang beriman utuh (solid), dinamis (mandiri) dan transformatif (solider).

RD Andi Latu Batara saat memberkati umat yang memenuhi Gereja Santu Mikael Kumba dengan Sakramen Mahakudus dalam acara Adorasi - Prosesi Sakramen Mahakudus antar paroki dalam kota Ruteng dalam rangka memeriahkan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Ia selalu mendorong umat Paroki Kumba untuk menghadiri dan mencintai Ekaristi melalui berbagai perayaan Misa dan Adorasi. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Paroki Kumba, di masa kegembalaan RD Andi Latu, menjadi salah satu paroki di Keuskupan Ruteng yang rutin menyerahkan berbagai kewajiban Gereja ke keuskupan. Ada sejumlah kewajiban yang rutin dilaksanakan, termasuk tahun 2024 yang baru lalu, menjadi paroki dengan penyetoran APP terbesar ke-2 yakni Rp 63,120,000, naik dari tahun sebelumnya Rp 26,053,000. Prestasi yang patut diapresiasi.

Kini, saat “meninggalkan” Paroki Kumba untuk tugas barunya di Paroki Katedral, RD Andi “meninggalkan” pula saldo keuangan paroki sebesar Rp 1,542,402,368 (per- 31 Desember 2024) naik signifikan saat pertama kali ia datang ke paroki ini, yakni Rp 506,917,072. Ini penanda bahwa di Paroki Kumba telah terjadi pengelolaan keuangan paroki yang disiplin, terjaga, terukur, transparan dan sangat bagus dari waktu ke waktu. Umat pun bisa mengakses laporan keuangan mingguan melalui Warta Minggu “Kompak”.

Catatan lainnya, Paroki Kumba kini menjadi paroki yang tak pernah berhutang baik ke keuskupan maupun pada pihak ke-3. Dalam rapat bersama DPP dan DKP, Senin, 13 Januari 2025 petang, RD Andi sempat berpesan agar keuangan paroki yang “sehat” ini diharapkan tetap selalu terjaga dengan baik dari waktu ke waktu di masa mendatang. Paroki Kumba belakangan ini juga diapresiasi karena sering memberikan perhatian (bantuan) pada paroki-paroki lain, sumbangan -sumbangan kasih, donasi untuk karya-karya misi kongregasi, berbagai festival rohani (Maria) yang dihelat keuskupan dan perhatian khusus pada beberapa komunitas, salah satunya sumbangan rutin tahunan untuk Komunitas Maria Vianney – Cewonilit (Panti Imam yang sedang membutuhkan perawatan kesehatan).

Sementara, program bantuan Pinjaman Tanpa Bunga (PTP) untuk umat di 93 KBG yang membutuhkan “pinjaman lunak” yang mana tahun 2025 telah memasuki tahun ke-3 pelaksanaanya dengan jumlah yang akan dikucurkan sebesar Rp 4 juta per-kbg selama 1 tahun, masih menjadi primadona yang dirasakan langsung oleh umat di KBG-KBG. Program dalam rangka “mengusir rentenir” dari komunitas basis gereja ini, diharapkan menjadi “intervensi” harapan di tengah kecemasan dan penderitaan umat sekaligus menjadi tanda bahwa Paroki Kumba selalu hadir membangun aspek kesejahteraan ekonomi umat.

Begitu pun sejumlah program/kebijakan lainnya, seperti Dana Hari Tua bagi para imam anak paroki dan para imam yang pernah berkarya di Paroki Kumba, uang Lu’u bagi umat paroki yang meninggal, uang obat untuk semua umat yang menerima pelayanan Minyak Suci, berbagai perlengkapan (peralatan) Misa untuk imam anak paroki termasuk imam-imam kongregasi yang ditahbisakan di Paroki Kumba.

RD Andi juga menggagas kegiatan yang telah berjalan baik. seperti pendampingan rutin dalam bentuk Misa bulanan (setiap 13 Mei dan Sabtu Pertama) juga Adorasi mingguan (Kamis sore) untuk berbagai komunitas/kelompok rohani dan umat sekaligus mengajak mereka mendoakan karya-karya pastoral yang ada di paroki. Ia juga memfasilitasi semua kelompok kerasulan rohani mengadakan kegiatan KKR terbuka yang dihadiri umat Kota Ruteng dengan mencari sendiri pembicara (imam) yang berkompeten sesuai tema.

Ada pula kunjungan pastor paroki dan vikaris parokial bersama umat dan kelompok Gerakan (Imam) Maria ke semua biara yang berkarya di Paroki Kumba untuk misa bersama. Anjangsana dilakukan sebagai bentuk apresiasi atas keterlibatan biara-biara dalam karya dan program paroki. Keunikan lain, misa di Mbaru-mbaru Gendang dan di semua pemakaman menjelang Hari Raya Natal dan Paskah dan Doa Angelus yang setiap pagi, siang dan sore berkumandang dari kubah Gereja dan sejumlah Mbaru Gendang yang dipasangi toa.

Bersama Vikaris Parokial Paroki Santu Mikael Kumba, RD Hironiumus Apul, saat mempersembahkan Perayaan Ekaristi di Gua Bunda Maria Paroki Kumba yang rutin dilaksanakan setiap tanggal 13 dalam bulan sebagai peringatan penampakan Bunda Maria di Fatima sekaligus mempertemukan semua organisasi kerasulan rohani yang ada di paroki ini bersama semua umat pencinta Maria. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Ia imam yang sungguh peduli pada panggilan hidup membiara. Selain mendukung penuh karya kerasulan Gerakan (Imam) Maria yang beranggotakan kelompok awam dan keluarga para imam, biarawan, biarawati; pada Hari Minggu Panggilan Sedunia, April 2024 lalu, dalam 5 Misa di Gereja Kumba, sebagai pengganti homili, ia mengajak semua biarawan-biarawati dari berbagai tarekat religius yang berkarya di Paroki Kumba untuk mensharingkan kisah panggilan religius mereka sekaligus mempromosikan tarekat agar menggugah semangat pemuda-pemudi bekerja di ladang, kebun anggur Tuhan.

***

Masih ada sederet panjang program yang lahir di Paroki Kumba dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, yang bisa dibaca lebih lengkap di media Parokikumba.org. Berbagai gebrakan besar ini dilakukan RD Andi Latu dan DPP-DKP untuk membawa Paroki Kumba sungguh menjadi persekutuan umat beriman Kristiani (Communitas Christi Fidelium) di tengah kemajuan zaman yang terus berubah cepat.

Dalam karya penggembalaannya sejak memasuki Paroki Kumba, dengan berbagai perubahan yang dibuat, sosok Romo Andi Latu tak pernah ingin dipuji. Setidaknya, sebagai redaktur di media Parokikumba.org hal itulah yang saya lihat. Di hampir semua pemberitaan, ia selalu berpesan pada saya, ite jangan pernah menulis tentang saya, tulis tentang umat, pengurus Dewan Paroki, kegiatan-kegiatan paroki dan program yang sedang berjalan.

Wejangan seperti ini, tentu di satu sisi, sebenarnya menyulitkan kerja-kerja pemberitaan dengan standar jurnalistik, khususnya cover both side mengingat nara sumber penting dimintai pendapat/pikiran untuk mendukung fakta, selain lazimnya pada semua media Gereja bahwa pastor paroki dan pastor rekan (vikaris parokial) merupakan media darling di semua peliputan berita paroki untuk dibaca umat di mana saja.

RD Andi Latu Batara saat bergabung dalam barisan rombongan/kontingen Paroki Santu Mikael Kumba dalam acara parade pembukaan Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara di Labuan Bajo pada tahun 2023. ia selalu hadir di tengah umat menyemangati dengan kasih kebapaannya sebagai gembala paroki di paroki yang berdiri sejak tahun 1962 ini. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Namun, belakangan hari, seiring waktu yang terus berjalan, saya menyadari, bahwa itu sebenarnya gambaran sosok RD Andi sebagai imam (Pastor Paroki Kumba) yang semata-mata hanya ingin melihat bahwa semua program yang dibangunnya bersama DPP dan DKP (mengimplementasikan program pastoral Keuskupan Ruteng) menyentuh umat, bukan untuk menjadi program gagah-gagahan. Ia pun tak ingin atau lebih tepatnya, alergi terhadap berbagi bentuk glorifikasi.

Pernah, dalam satu kesempatan, saya menemuinya guna menanyakan tentang program PTB, program yang membuat para imam dan umat di paroki lain geleng-geleng kepala (sampai hari ini, setahu saya, belum ada paroki yang “jiplak” program bagus ini karena takut resiko). Ia hanya menjawab singkat, ite tanya saja umat dan pengurus KBG bagaimana dampak langsung program ini. Ite buat berita dari sisi mereka saja baiknya. Singkat, padat, jelas. Semacam arahan halus (yang saya anggap) sebagai cara dia “membelokkan” godaan menjadi pusat (aktor) berita/perhatian.

Sejumlah berita seputar PTB pun bermunculan di website berita Parokikumba.org lebih banyak dari sudut pandang Dewan Paroki, pengurus KBG dan umat yang merasakan dampak langsung dari program pembangunan ekonomi rumah tangga ini. Sayang, sampai sekarang, saya masih belum punya cukup nyali untuk meminta pendapat para rentenir yang sering masuk-keluar rumah umat tentang program ini.

Alhasil, sebagai pengasuh media paroki, saya sudah terbiasa mencari angle (sudut berita) dengan tak perlu sering mewawancarai Pastor Paroki yang kadang memilih irit berkata-kata ini (sebagai nara sumber utama) untuk sejumlah program yang sedang berjalan, karena “perspektif terbalik” dari sudut pandang umat yang “disentuh” oleh berbagai program yang ada di paroki Kumba-lah yang menjadi catatan kisah tentang “kehebatan” berbagai program itu.

***

Membangun Paroki Kumba menjadi sebuah paroki modern dalam waktu dua tahun lebih dengan berbagai perubahan pola kebijakan, program, tata pelayanan/karya-karya pastoral dan berbagai aspek lainnya tentulah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Paroki yang modern mengandaikan adanya adaptasi dengan berbagai tuntutan kemajuan zaman dan dinamika umat di tengah era modern.

Periode kegembalaan RD Andi Latu, imam yang tahun ini merayakan Pesta Perak (25 tahun) peziarahan imamatnya, telah mengubah wajah Paroki Kumba sebagai organisasi/ institusi berikut pola kerja dan karya pastoral serta karya kerasulan yang rapih dan terarah. Sebuah paroki yang bercorak inklusif, menginspirasi gerak kehidupan dan dinamis di tengah kemajemukan umat.

Dalam dinamika interaksi dan tuntutan peran (keterlibatan) Gereja yang lebih besar, terbuka dan merangkul, Paroki Kumba menampakkan mozaik, kepingan-kepingan indah yang disatukan dalam ragam lanskap dialog antar agama yang harmonis (salah satunya, jelang Hari Raya Idul Adha, DPP Kumba mengantar hewan kurban untuk umat muslim di Masjid Baiturrahman), kepedulian pada lingkungan hidup/ekologi yang muncul dari keluarga-keluarga di KBG, kepekaan dan karya konkret di tengah umat yang “kalah” dalam himpitan kerasnya hidup dan menghidupkan communio yang disemangati iman, harapan dan kasih melalui aneka kegiatan dan program.

Kerendahan hati dan ungkapan pemberian diri dalam semangat melayani umat sehabis-habisnya yang ditunjukkan oleh RD Andi Latu Batara saat ia mencium dan membasuh kaki perwakilan umat KBG sebagaimana yang dilakukan oleh Sang Guru Sejati, Tuhan Yesus kepada murid-muridNya, yang dilakukan RD Andi dalam Misa Kamis Putih di Gereja Santu Leonardus A. Porto Mauritio di Stasi Carep. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Inovasi yang dilakukan bersama umat, sungguh terlihat dari cara ia “menyapa” umat dari hilir (KBG), dengan berbagai pendekatan, tak hanya karya-karya rohani tetapi juga perhatian serius pada apa yang menjadi kegelisahan umat. Tak heran, RD Andi, ketika mengunjungi KBG-KBG untuk Misa, bila tak ada tugas yang mendesak, selalu betah duduk berlama-lama bercerita hingga larut malam.

Dari interaksi langsung dengan umat itu, ia “merekam dalam hati” apa yang menjadi kehendak umatnya, lalu meretaslah satu persatu program, salah satunya PTB. Berbagai cara pun ditempuhnya untuk mengajak umat berpartisipasi (terlibat) dalam hidup menggereja, seperti dengan memberikan tugas-tugas liturgi (koor misa hari Minggu) dan aneka perlombaan untuk semua KBG.

RD Andi Latu adalah imam yang selalu lentur berdialog dengan kemajuan zaman, realita kehidupan umat tanpa canggung. Ia tidak elitis apalagi menjaga jarak dengan umat. Caranya “mendidik” umat selalu dimulai dengan keteladanan, jauh dari kata-kata hampa, agar umat tidak beriman suam-suam kuku, tetapi berani menjadi “garam” dan “terang”. Terima Kasih, Romo Andi. Selamat Berkarya di Paroki Katedral Ruteng.*

PAROKI KUMBA RUMAH KITA BERSAMA

Comments are closed.