Foto : BERBINCANG SANTAI. Direktur Urusan Agama Katolik Kemenag RI, Dr Aloma Sarumaha, M.A, M.Si sedang berbicang dengan Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Antonius Ryanto Latu Batara di kompleks Gereja Kumba seusai melihat dari dekat Gereja ini saat kegiatan kunjungannya ke Paroki Kumba, Kamis, 19 Desember 2024 pagi. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
PAROKIKUMBA.ORG – Direktur Urusan Agama Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Dr Aloma Sarumaha, M.A, M.Si bersama rombongan melakukan kunjungan di Paroki Santu Mikael Kumba, Kamis, 19 Desember 2024 pagi. Ia didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai, Pontius Mudin, S.Fil dan Kepala Seksi Urusan Agama Katolik, Philipus Asol, SH.
Disaksikan media ini, saat tiba di kompleks Gereja Santu Mikael Kumba, sekitar pukul 08.40 waktu setempat, rombongan yang menumpangi 2 mobil Toyota Inova, diterima secara resmi, yakni sapaan ritus adat Manggarai dan pengalungan selendang serta topi Re’a khas Manggarai. Mereka disambut penuh keakraban dan suka cita oleh Pastor Paroki Kumba, RD Antonius Ryanto Latu Batara, didampingi Ketua Pelaksana I DPP Paroki Kumba, Florianus Mentot, Ketua Pelaksana II, Hima Domi Antonius. Sekretaris DPP, Valentinus Gara Ndewi dan Wakil Ketua Pelaksana DKP, Felix Fadu.
Direktur Urusan Agama Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Dr Aloma Sarumaha, M.A, M.Si saat mendapatkan pengalungan selendang Songke dan pengenaan Topi khas Manggarai saat kunjungannya ke Paroki Santu Mikael Kumba, Kamis, 19 Desember 2024 pagi. Kunjungannya bersama rombongan mendapatkan sambutan hangat dari Pastor Paroki dan Dewan Gereja Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Pada acara kunjungan (silaturahmi) sekitar 3 jam yang mengambil tempat di Pastoran Paroki Kumba ini, RD Andi Latu Batara menjelaskan selayang pandang tentang sejarah, dinamika perkembangan dan berbagai karya pastoral konkrit termasuk di Tahun Ekologi Integral yang mengusung tema Harmonis, Pedagogis dan Sejahtera (HPS). Dalam pemaparannya, RD Andi mengatakan, umat Paroki Kumba gembira dan bersyukur mendapat kehormatan melalui kunjungan Direktur Urusan Agama Katolik Kemenag RI.
“Komunitas umat Paroki Santu Mikael Kumba yang berjumlah lebih dari sepuluh ribu limaratusan orang, hidup atau berada di tengah masyarakat majemuk (plural) dan sejak lama telah membangun relasi yang harmonis dengan umat beragama lain, juga menjadi pelopor dialog serta toleransi antar umat beragama yang rukun dan damai. Kemajemukan agama, suku, etnis dan budaya menjadikan Paroki Kumba sebagai miniatur indahnya toleransi di Pulau Flores NTT. Kami di Paroki Kumba selalu membangun dialog dan kerja sama, tidak hanya dengan para tokoh lintas agama, tetapi juga kaum muda, dengan Remaja Masjid,” tutur RD Andi.
Imam yang tahun depan akan merayakan Pesta Perak Imamat tersebut mencontohkan, Gerakan Dialog Antar Umat Beragama itu nyata dalam kolaborasi kedua agama dalam memperlancar dan mengamankan jalannya perayaan besar keagamaan (Katolik – Islam) dengan kerja sama OMK dan Remaja Masjid, melibatkan sekolah-sekolah madrasah dalam aneka perlombaan, seperti lomba kebersihan lingkungan sekolah, lomba majalah dinding dan pelatihan media komunitas yang semuanya disponsori oleh DPP Paroki Kumba serta terakhir yang menarik, kolaborasi dalam mengimplementasikan program Tahun Ekologi Integral, yaitu reboisasi atau penghijauan hutan di wilayah lintas luar di Tenda sekaligus bentuk kampanye menggalang kesadaran cinta ekologi bagi warga Kota Ruteng.
Suasana akrab nampak saat digelarnya pertemuan antara Direktur Urusan Agama Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Dr Aloma Sarumaha, M.A, M.Si bersama rombongan dengan Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Andi Latu Batara dan jajaran pengurus DPP-DKP di Pastoran Kumba, kompleks Gereja Santu Mikael. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Pada kesempatan ini, Ketua Pelaksana I DPP Paroki Kumba, Flori Mentot juga memberikan sejumlah informasi tentang pelayanan pastoral unggul di paroki yang berdiri sejak tahun 1962, di antaranya program Bantuan Pinjaman Tanpa Bunga (PTB) untuk 93 KBG di mana tahun 2025 akan dinaikkan menjadi 4 juta rupiah per-KBG untuk membantu umat yang membutuhkan “dana segar” pengembangan usaha tanpa harus dijerat para rentenir.
Selain itu, pelayanan Misa rutin di semua kompleks pemakaman setiap menjelang perayaan Natal dan Paskah, selain pada Peringatan Arwah Semua Orang Beriman (2 November), pelayanan Misa melalui Mbaru Gendang (Rumah Adat), 7 Misa Hari Minggu (5 kali di Gereja Kumba, 1 Misa di Rutan Kelas IIB Carep dan 1 Misa di Gereja Stasi Carep), berbagai kegiatan karitatif untuk menjangkau kaum difabel, yatim piatu, lansia, warga binaan di Rutan dan siswa SLB telah ikut mewarnai karya pelayanan Paroki Kumba yang terkenal dengan tagline Rumah Kita Bersama. Dengan kehadiran 11 komunitas biara, menurut Flori, semua telah berkolaborasi dengan baik dalam menyukseskan berbagai program untuk umat Tuhan.
Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai, Pontius Mudin, S.Fil dalam acara ini, mengatakan, Paroki Kumba dikenal sebagai paroki dengan kegiatan-kegiatan kebangunan rohani yang banyak, didukung oleh kehadiran cukup banyak kelompok kerasulan rohani yang terdaftar resmi di paroki. Religiositas umat Paroki Kumba juga sejalan dengan semangat membangun persaudaraan sejati lintas agama. Tak heran, lanjut Pontius, Kampung Wae Buka yang letaknya tak berjauhan dengan kompleks Gereja Kumba belum lama ini diapresiasi dan dilaunching sebagai Kampung Moderasi Beragama oleh pemerintah.
Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Andi Latu Batara (kiri) dan Ketua Pelaksana I DPP, Florianus Mentot (kanan) saat mendampingi Direktur Urusan Agama Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Dr Aloma Sarumaha, M.A, M.Si (kedua dari kiri) melihat dari dekat Gereja Santu Mikael Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
“Kalau kita omong tentang Paroki Kumba, tidak lepas dari bagaimana kita belajar tentang indahnya toleransi antar umat beragama, yang mana salah satu wujudnya terlihat dalam bentuk kerja sama Orang Muda Katolik, Putra-Putri Altar dan Remaja Masjid. Di ajang Festival Golo Curu, acara karnaval dan prosesi arca Bunda Maria, selalu terlihat Remaja Masjid mengambil bagian. Begitu juga pada hari raya agama Islam, seperti Idul Fitri, OMK dan PPA ada di sana, ikut malam takbiran dan mengisi acara di halaman Masjid. Ini sesuatu yang sangat indah,” ujar Pontius.
Menjaga Kesatuan dalam Keberagaman
Dalam kunjungan bersejarah ini, Direktur Urusan Agama Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Dr Aloma Sarumaha, M.A, M.Si menuturkan, ia senang bisa berkunjung dan melihat dari dekat geliat umat yang ada di Paroki Kumba. Dengan mendapatkan berbagai cerita (sharing) dalam kunjungan ini, terbangun sebuah harapan baru, bahwa ada begitu banyak hal positif bisa dipelajari dari umat Paroki Kumba. Ia juga memuji umat Paroki Kumba dalam upaya terus menjadi “garam” dan “terang” dunia di tengah masyarakat Kota Ruteng yang plural dan dinamis.
Direktur Urusan Agama Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Dr Aloma Sarumaha, M.A, M.Si bersama rombongan saat melakukan sesi foto bersama di dalam Gereja Santu Mikael Kumba bersama Pastor Paroki, RD Andi Latu Batara dan jajaran pengurus DPP dan DKP Paroki Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
“Di dalam paroki ini ada Kampung Moderasi Beragama, ada kerja sama yang baik antara kaum muda dua agama yang terus mempererat hubungan antar kelompok-kelompok agama. Ini bagus, sebagai aset yang terus dijaga, bagaimana melalui itu semua, cinta tanah air untuk memperkuat NKRI terus dirajut dengan kerja-kerja kolektif. Kalau NKRI utuh, agama-agama pasti ikut utuh, ikut kuat. Kalau NKRI terganggu, yang lain ikutan terdampak. Maka, apa yang sudah dimulai itu terus dipelihara, dikembangkan,” ujarnya.
Dia menambahkan, pemerintah bersama gereja terus berjalan menuju ke depan, bukannya ke belakang, maka peran kaum muda penting dan mereka perlu dipersiapkan oleh generasi tua yang memiliki kebajikan, kearifan dan kebijaksanaan yang bisa dijadikan penuntun bagi generasi muda. “Keragaman, kebhinekaan itu sebuah keniscayaan. Kalau diibaratkan dengan tangan, ada lima jari yang tidak sama panjang, fungsinya pun berbeda-beda, tapi untuk menjcapai tujuan semuanya harus bisa bekerja sama. Keragaman itu aset dan kekuatan,” tuturnya.
Kepada semua kaum muda, ia berpesan agar selalu memelihara kesatuan dalam keragaman, karena keragaman menjadi kekuatan bagi penguatan kesatuan. Anak muda adalah aset masa depan bangsa, semua keragaman mesti dibaca dalam satu kesatuan terintegrasi. Seusai acara pertemuan di ruang Pastoran Paroki Kumba, Dr Aloma dan rombongan lalu meninjau dari dekat Gereja Santu Mikael Kumba. (Jimmy Carvallo)
Comments are closed.