Press "Enter" to skip to content

Umat KBG Santa Angela, Kisah Inspiratif Kesadaran Gesshar

Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba

PAROKIKUMBA.ORGDi sebuah meja panjang yang terletak di lorong bagian selatan Sekretariat Paroki Kumba, duduk Pastor Rekan Paroki Santu Mikael Kumba, RD Gregorius Dakosta, Ketua Pelaksana I DPP, Flori Mentot dan Ketua Pelaksana II, Hima Domi Antonius. Siang itu, Jumat, 17 November 2023 sekitar pukul 11.05, ketiganya terlihat sedang asyik ngobrol dengan Katarina Murni, 53 tahun, Bendahara KBG Santa Angela, Wilayah Roma.

Ibu dari dua orang anak ini datang mengantar Gesshar, yang dikenal sebagai Gerakan Syukur Seribu Sehari, sebuah bentuk ujud syukur umat dari rejeki kehidupan yang diperoleh setiap harinya dan telah diterapkan sejak Bulan Juni 2017. Sejumlah lembaran rupiah yang telah disusun rapih dan diikat dengan karet dikeluarkannya dari tas berwarna hitam. Satu kotak kecil berukuran 20 senti-meter persegi juga ikut diletakkan di atas meja. Gemboknya dibuka perlahan. Puluhan lembaran uang juga dikeluarkan. Dihitungnya dengan teliti, dua kali, perlahan-lahan.

“Yang ini kotak Gesshar Pastoran Paroki Kumba punya. Karena mereka di sini juga termasuk KK yang ada di dalam KBG Santa Angela. Setiap bulan mereka dari Pastoran Paroki Kumba ini, juga memberikan setoran Gesshar yang dimasukkan ke dalam kotak ini. Tadi, saya datang ambil yang pastoran punya, baru digabung satu kali dengan yang dari umat lain di KBG,” kata Rin, sapaan akrabnya.

Katarina Murni, Bendahara Komunitas Basis Gerejani (KBG) Santa Angela Wilayah Roma saat sedang menghitung uang dari kotak Gesshar kepunyaan Pastoran Kumba. Sebagai bagian dari umat di KBG ini, setiap bulan, komunitas Pastoran Kumba juga ikut mengambil bagian dalam Gesshar. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Tahun 2017, DPP dan DKP Paroki Kumba, mengadakan 3000 kotak Gesshar yang disebarkan ke umat yang ada di 72 KBG saat belum dilakukan pemekaran KBG-KBG yang saat ini jumlahnya telah mencapai 92 KBG. “Tahun 2017 dulu ada 72 KBG. Waktu itu DPP mengadakan 3000 kotak Gesshar yang dibagikan ke 72 KBG. Kotak ini dibuat, dimaksudkan supaya dipakai oleh setiap keluarga yang ada di KBG untuk memberikan sebagian dari rejeki setiap hari dengan doa,” cerita Flori Mentot.

Dari 92 KBG yang ada di Paroki Kumba, kisah tentang kesadaran umat KBG Santa Angela untuk mengambil bagian secara aktif memberikan Gesshar secara rutin menjadi model dan teladan bagi umat di KBG lainnya. Di KBG ini terdapat 31 KK dan semuanya aktif melaksanakan Gesshar sebagai bagian integral (utuh) dari hidup beriman. Tentu, selain umat di KBG ini, ada juga beberapa KBG lainnya yang menjadi contoh bagus dalam menjalankan Gesshar.

Di KBG Santa Angela ada kebiasaan yang telah disepakati bersama sejak lama, di mana tanggal 5 sampai 10 dalam bulan berjalan, umat wajib mengantar Gesshar ke Bendahara KBG dan dihitung bersama untuk selanjutnya dibukukan dengan rapih. Namun demikian, bila ada keluarga tertentu yang sibuk atau berhalangan mengantar, maka Bendahara yang menjemput ujud syukur ini ke keluarga-keluarga yang ada.

“Kami di KBG Santa Angela, untuk pengumpulan Gesshar, biasanya ada dua yang bertugas. Ketua KBG mengumpul di 15 KK yang berdekatan dan 16 KK lainnya saya sebagai Bendahara yang bantu layani. Ini dibuat karena wilayah KBG kami cukup luas. Cara ini untuk mempermudah pelayanan Gesshar supaya efektif. Umat sudah tahu, dalam 5 hari itu Gesshar dikumpulkan, sehingga kami tidak dua kali datang ke rumah yang sama kalau ada yang belum sempat menyetor. Mereka sudah tahu dan terbiasa disiplin,” cerita Rin.

Ketua Pelaksana I DPP Paroki Santu Mikael Kumba, Flori Mentot, saat berbincang dengan Katarina Murni, Bendahara KBG Santa Angela di kompleks Pastoran Kumba. Kisah inspiratif umat di KBG ini dalam mengambil bagian aktif dalam Gesshar menjadi model di Paroki Kumba, bersama beberapa KBG lainnya  yang juga rutin dalam menjalankannya. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Di KBG Santa Angela, kesadaran umat memperhatikan Gesshar sebagai gerakan syukur keluarga, sangat baik. Bahkan, ada beberapa keluarga yang rutin menyisihkan rejeki harian mereka hingga mencapai nominal 150 ribu per-bulan. Bahkan, ada juga kebiasaan lainnya yang menarik, saat keluarga-keluarga tertentu dalam KBG sedang memiliki ujud khusus dalam bulan, seperti ada anggota ulang tahun, permandian anggota keluarga, mereka pun memberikan lebih sebagai ungkapan syukur.

Berbincang dengan media ini, istri dari Frumensius Jahang yang telah 2 periode menjabat Bendahara KBG Santa Angela ini, menuturkan, semua umat yang ada di KBGnya selalu memperhatikan Gesshar. “Kalau ada yang lupa atau terlambat antar karena sibuk, kami datang menjemput ke rumah mereka dan mereka biasanya sudah tahu. Biasanya mereka sudah siap dan langsung memberikan Gesshar mereka,” tuturnya.

Pengurus KBG Perlu Mengedukasi Umat, Gesshar Bentuk Doa Syukur Keluarga

Akhir pekan lalu, Sabtu, 11 November 2023 sore, semua Ketua KBG yang ada di Paroki Kumba berkumpul di Aula Santu Mikael. Bersama Pastor Rekan, RD Res Dakosta, Ketua Pelaksana II DPP, Hima Domi Antonius dan Ketua DKP Paroki Kumba, Ferdinandus Jebarut mereka bertemu dalam suasana hangat penuh kegembiraan. Dalam rapat ini mereka bersama-sama mengevaluasi tentang pemasukan Gesshar dari semua KBG yang ada di Paroki Kumba.

Ketua Pelaksana II DPP Paroki Santu Mikael Kumba, Hima Domi Antonius. Ia hadir dalam Rapat Evalusi Gesshar Paroki Kumba akhir pekan lalu dan mengajak semua pengurus KBG untuk membantu mengedukasi umat agar mengambil bagian aktif dalam Gesshar. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

DKP Paroki Kumba pun mempresentasikan grafik data setoran Gesshar dari KBG-KBG yang ada sampai Bulan Oktober 2023. Laporan dan evaluasi ini, dilakukan mengingat masih ada KBG yang tidak menyetor Gesshar sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Paroki, baik dari sisi target bulanan maupun target harian. Masih ada KBG yang tidak menyetor beberapa bulan dari 10 bulan berjalan yang menjadi materi evaluasi ini.

“Kami memberikan saran dalam rapat evaluasi itu, agar pengurus KBG lebih berperan lagi, baik melakukan kunjungan untuk mengumpulkan Gesshar juga memberikan edukasi. Kalau kita bicara tentang edukasi, maka yang penting sebenarnya adalah umat menyadari sungguh, bahwa Gesshar merupakan ekspresi iman dengan berdoa syukur setiap hari. Gesshar juga menjadi sumber pendapatan dan penghidupan paroki,” ujar Domi Antonius.

Pendapat yang sama dituturkan Flori Mentot yang mengatakan, bahwa semua kegiatan Paroki bisa berjalan dengan baik dan lancar kalau juga didukung dengan partisipasi aktif seluruh umat. “Banyak program pelayanan di Paroki Kumba bisa dibuat kalau umat atau setiap keluarga yang ada di KBG bisa memperbaiki pemberian Gessharnya,” ucapnya.

RD Mansuetus Hariman, Pastor Paroki Kumba 2016-2022, dikenal sebagai peletak dasar Gerakan Syukur Seribu Sehari (Gesshar) yang menjadi gerakan pastoral yang mengubah wajah Gereja sanksi menjadi Gereja yang berwajah Kerahiman. Gesshar yang terhimpun juga digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan pelayanan pastoral, termasuk berbagai aksi sosial karitatif nyata yang selama ini dijalankan di Paroki Kumba, baik bantuan bagi keluarga yang membutuhkan sentuhan kasih, bantuan material renovasi rumah umat, termasuk korban bencana alam (kebakaran).

Pastor Rekan Paroki Santu Mikael Kumba, RD Res Dakosta. Dalam bincang dengan media ini, ia mengatakan, syukur mesti lahir dari sikap iman akan Tuhan Sang Penyelenggara kehidupan umat. Sejalan dengan berbagai kegiatan pastoral di Paroki Kumba, Gesshar menjadi bentuk syukur umat dalam ikut membangun hidup menggereja. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Menghidupi Gereja atau Paroki merupakan tanggung jawab seluruh umat se-Paroki yang diwujudkan dengan pemberian derma wajib atau sukarela untuk Paroki. “Setiap keluarga yang ada di KBG diharapkan aktif memberikan Gesshar. Dalam tahun ini kita sudah melakukan dua kali evalusi bersama terhadap masih rendahnya penyetoran Gesshar dari beberapa keluarga dalam KBG. Sehingga, kami berharap umat lebih mengambil peran aktif untuk bersama-sama dalam gerakansyukur bersama ini,” kata Flori.

Pastor Rekan Paroki Kumba, RD Res Dakosta, menuturkan, bahwa Gerakan Syukur Seribu Sehari menjadi sebuah gerakan bersama sebagai wujud iman Gereja akan karya besar Tuhan bagi hidup umat beriman. Gesshar adalah wujud iman kita akan Karya Tuhan. Oleh karena itu, Gerakan Syukur Seribu Sehari ini, diharapkan dapat menjadi dorongan bagi umat untuk bersyukur dan menjadi sebuah gerekan yang terus dipupuk dalam kehidupan setiap hari umat paroki Santo Mikael Kumba.

“Syukur mesti lahir dari sikap iman akan Tuhan Sang Penyelenggara Kehidupan umat. Oleh karenanya, Gesshar mesti menjadi sebuah gerakan yang berkelanjutan dalam kehidupan umat beriman Paroki Kumba dari waktu ke waktu,” tutur RD Res, imam kelahiran Waekekik – Paroki Mok, 23 April 1993.

Comments are closed.